“Berapa umur kakek ? Kai Asnan menjawab : Barapa ya . . . (sambil membuka topi, sakalian malihatakan kepala beliau yang sudah penuh dengan uban berwarna putih pekat) 70 tahun lebih sudah, mungkin udah 80 tahun, kata beliau sambil tersenyum, dan langsung meletakkan topi ke kepala.
———————
Petikan singkat awal pembicaraan saya dengan seorang Kai (kakek) penjual es krim keliling. Saya sudah sering melihat Kai ini jualan di jalan, namun baru kali ini berkesempatan dialog langsung dengan beliau. Saya hanya ingin mengetahui dan sekaligus mengmbil hikmah dan semangat dari jiwa beliau, jiwa yang tak pernah menyerah dan meratapi keadaan, jiwa yang hidup dan bangkit untuk terus berusaha, dan “Umur Bukan Masalah”.
Jam barapa berangkat dari rumah ? lanjutku semakin penasaran tentang
perjuangan kakek tua ini. Sambil mempersiapkan es krim yang aku mau beli, Kai menjawab “Sekitar jam 6 an, aku sudah ke luar rumah” . Menurut beliau kalau sudah terang (matahari sudah timbul) maka ssegeranya kita harus beraktifitas (kerja), tapi jangan mendahului matahari, lanjut Kai. Dari jam 6 sampai jam 7 an beliau gunakan untuk mempersiapkan es krim yang akan beliau jual. . . Ya sekitar jam 7 lewat sedikit baru beliau mulai menjajakan es krim.
Setiap harinya Kai Asnan menjual es krim dengan menggunakan sepeda ontel yang sudah tua, kalau dihitung-hitung setiap harinya beliau menempuh jarak sekitar 25 km (PP / Pulang Pergi).
Es krim yang sederhana, dikerjakan secara tradisonal, sedikit kasar tidak lembut seperti es krim yang ada dipasaran. Satu es krim plus cone nya dijual Kai dengan harga Rp. 1.000. Jadi kalau saya hitung secara kira-kira, paling seharian Kai hanya mendapatkan keuntungan 30-40 ribu rupiah, itu kalau laku dan habis semua.
Kalau kakek keluar rumah jam 6 an, tarus jam barapa balik ke rumah? Lanjutku terus mengejar tingkat semangat beliau ? “Sekitar jam 4 sore sudah balik ke rumah, habis ataupun tidak tetap balik” jar Kai.
Dalam hati saya tersenyum (hampir sama dengan jadwal kantor ku, he …he….// Tapi bedanya beliau dengan mengayuh sepeda, dan terus mengharap pembeli datang . . . Harapan yang selalu berayun dalam doa dan disambung dengan ikhtiar yang luar biasa, penuh keringat dan nafas yang tersengak-sengak). Senyuman ini bukan apa-apa, senyuman ini menandakan kekaguman dan sekaligus doa, semoga Kai Asnan diberikan rezki yang berlimpah dan tentunya halal, hidup berkah dan husnul khatimah. Sekaligus juga berharap saya dapat mencapai umur tua seperti beliau dan memiliki semangat hidup yang sama dan bahkan lebih . . Terus Berjuang Mencapai Cita-Cita Tertinggi . . . Dan “Umur Bukan Masalah”
Nah es nya ? Jar kai, memecahkan lamunanku. Ku ambil es nya sembari menyerahkan uang 5 ribuan. Kai Asnan sigap langsung menyiapkan uang kembaliannya. “Ngak usah dikembalika, untuk kakek aja kembaliannya” kataku langsung. Dengar muka berbinar Kai menyergah “Nah jangan,” Iya untuk kakek aja, kembali aku memaksa. Dengan nada yang rendah kai berucap : “Makasih banyak”
Dengan muka yang penuh suka cita dan rasa yang penuh campur aduk, kai kembali mengayuh sepedanya dan terus arungi jalan hidupnya.
Yah Cuma beberapa ribu rupiah bagi kita, namun bagi Kai Asnan, satu rupiah pun akan sangat berharga, apalagi kalau disandingkan dengan jerih payah beliau dalam mendapatkan satu rupian ini. Keberkahan akan ada di setiap perjuangan penuh keikhlasan.
Demi Keberkahan, maka “Umur Bukan Masalah”.
Kabar Gembira dari Rasulullah SAW buat para pekerja, pencari nafkah halal tuk keluarga : Barang siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya , maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. (HR. Thabrani )
Hadits inilah yang akhirnya membuat kelelahan dalam bekerja mencari nafkah itu menjadi sebuah kerinduan, bagaimana tidak bahkan dalam sebuah riwayat :
Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu’min yang giat bekerja . (HR. Thabrani )
——————————————
Beginilah Seharusnya PKS Bekerja, dan memang sebenarnya PKS sudah seperti ini, Berkerja, Bekerja dan terus Bekerja, entah kadernya masih muda, dan bahkan banyak kader PKS yang sudah sepuh namun semangatnya kadang-kadang mengalahkan semangat kerja yang masih muda.
Posting Komentar