Latest Movie :

Kisah seorang Jundullah

menapaki langkah langkah berduri
menyusuri rawa lembah dan hutan
berjalan di antara tebing curam
semua dilalui demi perjuangan

Teringatku masa awal aku mengenal tarbiyah, ketika awal aku mengenal kata Liqo’ dari seorang ustadz yang mendidikku dengan sabar, seorang Dolla Indra yang pernah menanyakan apa itu OSIS ketika kelas 3 SMP nya, lalu berubah menjadi pimpinan tertinggi d OSIS ketika kelas 2 SMA dan menjadi Pimpinan tertinggi juga utk MPK. Dan untuk pertama kali dalam sejarah sekolah d Bengkali atau Riau mungkin, bulan bahasa tak menampilkan pentas seni dengan musik2 hingar bingar tak jelas, tapi di isi dengan festival Nasyid.
Cerah hati kami
Kau semai nilai nan suci
Tegak panji Illahi
Bangkit generasi Robbani

Ketika aku belum lagi pandai membaca al qur’an dengan baik, ia yang mengajarkan tahsin kepadaku, aku yang sangat malas menghafal qur’an, ia yang mendidiku “kita bertahap akan mengusai Al Qur’an ini akhy”. Hafal qur’an itu akh.
Hampir selalu, dalam setiap liqo’ kami akan menempuh perjalanan lebih kurang 10 KM, kemudian kami berjalan kaki 10 KM juga utk pulang, tapi setiap sehabis liqo’, kami nyaris tak pernah pulang, tapi masuk ke skolah dan menginap d mushola kami tercinta, mushola atifaturrahman. Nyaris tak ada malam minggu bagi kami selain menjadi thulabul ‘ilmu dan mabit d mushola itu.
Dalam satu episod perjalanan dakwahku, aku menempuh perjalanan lebih kurang satu minggu sejauh lebih dari 1000 KM, sampai kami berada tepat d perbatasan Indonesia malaysia, perjalanan yang sungguh tak terlupakan, dua d antara kami meninggal saat ini :D .
letih tubuh di dalam perjalanan
saat hujan dan badai merasuki badan
namun jiwa harus terus bertahan
karena perjalanan masih panjang

Perjalanan kami awali dengan mobil saat jam 04 subuh, kawan, itu bukan d bulan biasa, tapi di bulan Ramadhan, di bulan yang sangat agung, wahai kawan, itu bukan d awal Ramadhan, tapi 10 hari menjelang akhir  Ramadhan, duhai kawan, itu bukanlah agenda kami satu2nya, sebab pada bulan itu kami menjadi panitia Pesantren Ramadhan d kota kami, kami mengadakan gema Ramadhan, kami menyelenggarakan sehari bersama anak yatim, kami melaksanakan ifthor jama’i, dan pergi mengelili pulau2 d Bengkalis adalah puncak dari perjuangan utk mendapat Ridho Allah bagi kami d bulan Ramadhan itu. Ramadhan tahun 2002, yang tak terlupakan.
Ribuan langkah kau tapaki
Pelosok negri kau sambangi
Ribuan langkah kau tapaki
Pelosok negri kau sambangi
Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman Tuhanmu
Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman Tuhanmu
Kami bertemu saudara2 kami d selat panjang, tebing tinggi, rangsang, dan lainnya. Kami ditemani dengan serangan ribuan nyamuk, kami menempuh perjalanan 30 KM d tengah terik matahari karena tak ada kendaraan utk keluar dari pulau itu, sekali lagi, itu d detik2 akhir Ramadhan.
Kami memberi taujih kepada saudara2 kami d pulau itu, kami bersilaturrahim dengan mereka, kami mandi dengan air yang tak ada putih sama sekali, jika kau pernah melihat air coca cola, warna air itulah yang kami minum, yang kami gunakan utk mandi dsb.
Kami telah mencoba jatuh dari ojek saat menempuh perjalanan itu, kami telah menikmati panasnya pulau, kami telah menikmati berbagai masakan khas pulau2 itu, kami telah pernah mengunjungi pulau yang tak ada satu mobilpun disana, kami telah hadir d daerah yang tak ada listrik, kami telah mencoba sholat sebanyak 23 rakaat yang dilakukan kurang dari 40 menit. Kami…ah kami…Allah rindu hati ini….
Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan
Aku bertemu saudara2 ku yang sama sekali tak terbayangkan, aku tilawah bersama mereka, aku sholat tarawih bersama mereka, aku qiyamulai bersama mereka, aku berpelukan dengan mereka, tertawa dan berbagi kisah bersama mereka, aku menyaksikan betapa ukhuwah tak pernah mengenal tapal batas kehidupan.
Saat masa berbuka itu hadir, kami tak pernah d buat repot oleh mereka utk mencari tempat makan sebab memang kami tak mengenal satupun wilayah disana, tapi mereka antarkan apa yang mereka punya, mereka beri apa yang mereka makan.
Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayamu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami
Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma’rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela
Duhai Allah, rinduku kepada mereka, ingin ku bertemu mereka dalam ikatan Mujahid, tak sekedar hamba Mu dan aku berlindung kepada Mu untuk bertemu dengan mereka dalam kemaksiatan.
Duhai Allah, aku tak terlalu ingat mereka, tapi semua foto itu masih tersimpan d komputerku, izinkan aku bertemu mereka dalam medan juang, medan jihad lalu Engkau matikan kami dsana dalam perjuangan yang sama : menegakan Agama Mu.
*
Suara hatiku, untuk ikhwan dan akhwat d pulau bengkalis dan meranti.
Ana akhukum fillah
http://dolla.wordpress.com/2009/07/17/review-ana-jundullah/
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
| Herba Nusantara
Copyright © 2011. DPC PKS Pabean Cantian - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Re Design by Bayu Radix Sukses
Proudly powered by Blogger